Resume: Mata Pelajaraan Produktif Kearsipan
1. a. Arsip adalah setiap catatan (record/warkat) yang tertulis, tercetak, atau ketikan dalam bentuk
huruf, angka, atau gambar yang mempunyai arti atau tujuan tertentu sebagai
bahan komunikasi dan informasi yang terekam pada kertas, kertas film, media
komputer dan lain-lain yang disimpan menurut suatu aturan sehingga apabila
diperlukan dapat ditemukan dengan mudah.
b. Kearsipan
adalah suatu proses kegiatan mulai dari penerimaan, pengumpulan, pengaturan,
pemeliharaan, dan penyimpanan warkat menurut sistem tertentu sehingga saat
diperlukan dapat ditemukan dengan cepat dan mudah.
2.
Nilai
guna arsip yang dikenal dengan istilah
ALFRED adalah sebagai berikut.
A =
Administrasi Value (Nilai
Administrasi)
L = Legal
Value (Nilai Hukum)
F = Fiscal
Value (Nilai Keuangan)
R = Research
Value (Nilai Penelitian)
E = Education
Value (Nilai Pendidikan)
D = Documentation
Value ( Nilai Dokumentasi)
3.
Fungsi
dari peralatan kearsipan yaitu sebagai berikut.
a.
sebagai
sarana penyimpanan arsip,
b.
sebagai
alat bantu untuk mempercepat, meringankan, mempermudah pekerjaan di bidang
kearsipan,
c.
sebagai
alat pelindung arsip dari bahaya kerusakan sehingga arsip tahan lama.
4.
Alat
kearsipan yang penyimpanannya dilakukan secara:
a.
Horizontal:
stopmap folio, snelhecter
b.
Vertikal:
filing cabinet, folder, hanging folder
c.
Lateral:
rotary, lemari arsip, rak arsip, ordner, kotak/box arsip
5. Perbedaan
dari alat-alat berikut ini:
a.
Stopmap folio: map yang
terdapat daun penutup pada setiap sisinya.
b.
Map
snelhecter: map yang mempunyai
penjepit di tengah map.
c.
Map
folder: map tanpa dilengkapi dengan
daun penutup
d.
Hanging folder: folder yang
mempunyai besi penggantung
6. Karakteristik
dari filing cabinet adalah sebagai
berikut.
Filing Cabinet, yaitu
almari
arsip yang terdiri dari beberapa laci, antara 1–6 laci. Tetapi yang paling
banyak digunakan adalah 4 dan 5 laci. Setiap laci dapat menampung kurang lebih
5000 lembar arsip ukuran surat yang disusun berdiri tegak lurus (vertikal)
berderet ke belakang. Arsip yang disimpan tidak melebihi dari 4000 surat,
dengan folder sekitar 40– 50 folder
dan guide 20-40 lembar.
Dalam laci filing cabinet dilengkapi dengan sepasang gawang yang dipasang di kiri
dan kanan bagian atas memanjang ke belakang sepanjang lacinya. Gawang tersebut
digunakan untuk menyangkutkan folder
gantung. Filing cabinet dapat terbuat
dari plastik atau logam, tetapi yang paling baik adalah dari logam, karena
lebih kuat.
7. Cara
pengaturan posisi tab guide yaitu
sebagai berikut.
a. Guide pertama, yaitu
tab guide terletak pada posisi atas
sebelah kiri, untuk menuliskan kelompok utama (main subject).
b. Guide kedua, yaitu tab
guide terletak pada posisi atas
bagian tengah, untuk menuliskan kelompok sekunder (sub subject).
c. Guide ketiga, yaitu tab
guide terletak pada posisi atas
sebelah kanan, untuk menuliskan kelompok tersier (sub sub subject) atau untuk yang lebih khusus lagi.
8. Jenis-jenis
stapler yaitu sebagai berikut.
a. Stapler kecil, yaitu stapler yang
bentuknya kecil dan mampu membendel maksimum 10 lembar kertas.
b.
Stapler sedang, yaitu stapler yang bentuknya sedang dan mampu
membendel 10-20 lembar kertas.
c. Stapler besar, yaitu stapler yang bentuknya besar dan mampu
membendel lebih dari 20 lembar kertas.
9.
Perbedaan
antara kartu indeks dan kartu tunjuk silang yaitu sebagai berikut.
a.
Kartu indeks, yaitu kartu yang berisi tentang
identitas suatu arsip/warkat yang disimpan, gunanya sebagai alat bantu untuk
menemukan arsip. Kartu indeks dapat dibuat dengan ukuran 12,5 cm x 7,5 cm.
b.
Kartu
tunjuk silang adalah suatu petunjuk yang terdapat pada tempat penyimpanan yang
berfungsi untuk menunjukkan tempat (map) dari suatu dokumen/arsip yang dicari
pada tempat yang ditunjukkan. Kartu tunjuk silang dapat dibuat dengan ukuran
12,5 cm x 7,5 cm.
Untuk menentukan atau membeli peralatan
kearsipan diperlukan penghitungan yang cermat, agar biaya yang digunakan untuk
menyediakan peralatan dan perlengkapan arsip dapat dilakukan secara efisien dan
efektif, maka perlu dilakukan analisa/pertimbangan yang cermat terhadap
kebutuhan peralatan dan perlengkapan.
Hal ini sangat penting agar tidak ada peralatan dan perlengkapan yang
tidak digunakan (mubazir). Untuk mengetahui peralatan dan perlengkapan apa saja
yang sangat dibutuhkan oleh suatu kantor, maka bagian pengadaan barang dapat
melakukan survei terhadap kebutuhan peralatan. Survei dilakukan secara intern
dan ekstern. Secara intern dapat dilakukan dengan mendata peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan oleh setiap unit kerja.